Kamis, 24 Juni 2010

ToDay Is Not MyDay #1

Kebanyakan orang akan berpikir kalo,,
"Hari ini pasti akan lebih baik dari kemaren."
ATOOO
"Mudah2an hari ini gw bisa.....(di isi harapan tiap orang"
..
Tapi kata2 yg pasti gw ucapin tiap bangun tidur..
"Mudah2an ga ad ulangan mendadak","Mudah2an mami masak enak. Tiap hari masak tumis kangkung ala kingkong","Mudah2an gw isa pacaran ama Amingwati"
(The last part is forbiden)
Jadi banyak hal yg bisa kita doa kan tiap harinya..

dan apa yg kita doakan bisa saja tidak terjadi..
seperti yg aq doakan pagi ini...

Pagi buta yg membuat mata tak bisa melihat bahkan hidung kita sendiri pun tak tampak.
Entah merasa ada yg janggal atau ada bisikan iblis, gw terbangun.
Yah. Seperti hari2 yg lain. Rutinitas pagi gw adalah "piknik"
Dengan kecepatan bekicot gw melangkahkan kaki2 imut gw mengejar waktu.
Tanpa babibu sesampainya tiba di TKP, ku dengan penuh nafsu dan mata yg membara melancarkan jurus "Air Pusaka Membanjiri SepticTank"
Jurus dengan keakuratan 100% dengan sukses gw gagalkan.
Tujuan gw adalah lubang diameter 15cm. Tetapi hasil yang tercipta adalah bercak resapan yg menempel di celana bagian utara.
"sial,semoga hari ini gw ga sial"
Entah apakah karena lokasi doa atau memang gw bukan orang yg terberkati, sejumlah peristiwa naas menghalau tiap langkah gw hari itu.

6.30 Breakfast time.
Di kisahkan seorang pemuda tolol baru saja beranjak dari singgasananya.
Dengan harapan akan terhidang sebuah jamuan mewah sang pemuda tolol justru mendapati dapur kosong.
sangat kosong(yang kosong cuman soal makanan, kalo wajan,panci,terong semua masi lengkap)
jadi dengan langkah bagai jablay sang pemuda berinisiatif untuk membeli sarapan empat sehat lima kebanyakan.
Tak jauh dari gubug nya sang pemuda tolol mendapati suatu restoran mewah dengan seorang pramusaji bohay yg berumur sekitar 65tahun.
Dari kejauhan nampak warung yg td nya hanya di huni 3orang ibu2 gembrot semakin dekat justru semakin banyak orang yg ada.
Mulai dari sopir angkot roda 3 hingga wiraswasta berdasi handuk menggagahi sang pemilik kios.(kayak nya ada yg salah pada bagian ini)
gerombolan yg tadi nya berjumlah 3orang bibi gendut kini menjadi sebuah organisasi mafia yg terorganisir berjumlah 9orang.
Alhasil, gw harus mengantri sebanyak 9 putaran hanya untuk membeli sebungkus nasi kerak telor.(nasi berkerak+telor)
Dengan enggan ku lahap karbohidrat dan protein tersebut.

7.15 Bath
Setelah mengenyangkan perut yg belum kenyang.
Pergilah sang pemuda tolol ke sumber mata air terdekat.
Dengan niat membersihkan semua daki dan bernacle yg melekat di punggung sang pemuda berjalan bak kesatria yg kalah perang,sungguh anggun.
Tapi tak di nyana. Seorang Komunis tengah menduduki sumber mata air. Dengan lembut sang pemuda menyapa sang komunis
"Kak, mandi nya cepetan dikit y"
-------------Hening
"Kak, kakak gy ngapain seh?" tanya ku lagi (pasti gy maen ama si Jacky)batin gw
Walau tak ada suara yang tercipta gw rela menunggu.
tiga puluh menit berlalu, tiba2 ada sesosok manusia yang tak bernyawa menepuk punggung gw.
"Loh, belum mandi??" tanya kakak gw
KAKAK GW????? jadi yg di dalem sapa?
dengan sedikit sentuhan dari jari kelingking pintu terbuka dengan suara berdecit
"Brummm Brummmm Brummmm"
owh kosong
tiba2 ada suara yg menyentak gw dan meruntuhkan kekuatan yg menyangga kaki
"kalo ga di pake, kamar mandinya gw aj yg make y?"
dan Sang Komunis(Benar-benar)menduduki Sumber mata air.
lima belas menit kemudian dia keluar dan gw masuk.
Ritual gw selese cuman dalam hitungan 138detik.(tanpa menghitung proses melepas jubah dan clana tentunya)

8.00 Departure
Hmm,
smua nya diam dlu ya..
sang pemuda tolol lagi mikir pengen naik motor ato speda.
kalo pake motor, jalan gy banjir
klo pake spedy, lemot kayak bajai
okeh , karena gw adalah pecinta adrenalin maka dengan tegas gw memilih naik speda.
Spedy yg sudah berumur 300hari itu tengah memasuki usia rentanya..
Hal itu tampak dari kulitnya yg sudah keriput dan cara jalannya yg sudah tertatih tatih
Namun , dedikasinya untuk mengantar gw ke tujuan tak pernah surut.
Tidak, hingga hari ini.
Hanya berjarak 50meter dari rumah gw dan 200meter dari bengkel sang kendaraan tradisional ini menghembuskan nafas terakhirnya.
Isi perutnya terburai keluar yg masih berlumuran oli,yg gw olesi sblum brangkat td.
Air mata gw berlinang.
Bukan karena kehilangan sang ajudan setia gw, tapi karena gw pasti di jadi in perkedel ama bokab karena udah ngrusakin spedy kesayangannya.
Padahal bokap jarang banget naik spedy tp kok dy sayang banget ama spedy, melebihi sayang ama gw. Tunangannya, eh salah anak kandungnya.
karena takut di beri kan petuah2 basi, gw pun segera menggotong(padahal cuman mendorong) sang besi tua penuh jasa ini ke bengkel, walau arahnya berlawanan dari arah gw pulang sehingga nantinya jarak yg gw harus tempuh bertambah. asal tidak ketahuan apapun gw lakuin.
setelah sampai di bengkel, gw memberi instruksi kepada dokter untuk merawat sang pasien sampai gw pulang.
gw menghampiri spedy lalu membisiki sesuatu ke telinganya,"Nak, berjuang y. Ayah pasti bakal nyari uang buat biaya dokter. Asal kamu sembuh nak"
lalu gw meninggalkannya bersama dokter yg berkulit putih yg gosong karena kebanyakan mandi matahari.
jadilah gw harus menempuh 250.000.000mm jalan berdebu.
sesampainya di rumah gw ngambil dompet yg td ketinggalan trus memasukkannya ke tempat terbau di pakaian yg gw kenakan. kantung belakang.
Hmm, tinggalah motor saja yg masi bertahan. tapi tampak raut muka sang motor yg ketakutan karena hendak gw naikin.
Singkat cerita, sang motor sangat ketakutan hingga berkeringat bensin yang membuat bensin di tangki lenyap seketika dan gw harus menggotong(mendorong)lagi sejauh 150.000cm, karena bengkel yg td tengah merawat spedy juga menjual minuman berenergi khusus motor dan penyanyi, bensin.

BERSAMBUNG !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar